Saya jadi tertarik mengenai Yerusalem, setelah menonton film yang berjudul
Kingdom Of Heaven dimana di dalam film tersebut menceritakan tentang Perang Salib pada abad ke-12, tentang seorang pandai besi dari desa di Perancis yang pergi ke kota Yerusalem untuk mencari pengampunan Tuhan, yang kemudian ikut berperan dalam melawan seorang pemimpin besar Islam, Saladin (Namanya
Shalahuddin Al-Ayyubi) dan pasukannya yang hendak merebut kota itu dari pihak Kristiani. Pada akhirnya salah satu bagian dinding Yerusalem berhasil dirubuhkan, tapi pasukan Balian dengan gigih bisa menahan kekuatan Saladin. Keesokan harinya, Saladin mengajak Balian berunding, dan akhirnya Balian pun setuju menyerahkan Yerusalem kepada Saladin setelah Saladin mengajukan syarat jaminan keselamatan para umat Kristen untuk mengungsi ke negeri umat Kristen.
Menurut sejarah, nama Yerusalem berasal dari pemberian nama oleh Bangsa Kanaan yang datang dari Tenggara pada tahun 2500 SM seperti nama Dewa Bangsa Kanaan. Hingga kini, Yerussalem adalah kota yang sangat tua. Usianya diperkirakan melampaui 50.000 tahun.
Yerusalem hingga saat ini, menjadi rebutan berbagai bangsa. Mulai Bangsa Babilonia hingga Bangsa Romawi, mulai Bangsa Arab hingga Bangsa Israel. Pada tahun 1950, kota ini menjadi Ibukota Israel. Setelah ratusan tahun dikuasai oleh bangsa-bangsa Muslim, tahun 1967, setelah perang Enam Hari, bagian Barat dan Timur Yerusalem seluruhnya dikuasai oleh Israel. Sejak itulah, tempat para nabi dilahirkan tersebut, seolah berkawan akrab dengan darah dan pertikaian. Tak jarang bom bunuh diri pejuang Palestina dan bombardemen tentara Israel meluluhlantahkan sebagian situs sejarah yang ada di sana. Belum lagi puluhan ribu orang yang menjadi korban.
Soal korban manusia, bagi Yerusalem itu seolah menjadi kutukan sejarah. Pada awal pendiriannya, kota itu sudah mengorbankan ribuan nyawa Yahudi yang dibantai oleh balai tentara Raja Nebucadnezar dari Babilonia.
Bahkan, pada masa Perang Salib 1096, seorang ksatria Salib bernama Raymond dari Aguiles melukiskan genangan darah, dari sekitar 75.000 orang Arab Muslim dan Yahudi, yang membanjiri sudut-sudut kota.
Karena tiap zaman selalu mengalami pergantian kekuasaan, tak aneh jika Yerusalem memiliki ciri khas sisi keanekaragaman budaya dan agama. Itu membuat Karen Armstrong menyebut kota itu sebagai "Satu Kota Tiga Iman": Islam, Kristen dan Yahudi.
Saat melakukan perundingan dengan Richard Si Hati Singa, Saladin menolak klaim raja Inggris itu, bahwa Yerusalem adalah semata-mata milik orang Kristen.
"Yerusalem adalah milik kami, seperti juga milik kalian...," (kata Saladin)
Memang, dalam kenyataannya, kini Yerusalem menjadi kota 3 agama. Dalam satu waktu, di sana Anda akan mendengar lantunan adzan dari masjid, bersanding dengan bunyi lonceng gereja, dan alunan kidung-kidung Ibrani dari sinagog.
Di sana pula terdapat Masjidil Aqsa,
Masjid Umar,
Via Dolorosa dan
Tembok Ratapan. Dari tempat-tempat itu, nama Tuhan yang satu dikumandangkan dalam berbagai dialek bahasa. Sayangnya, hingga kini bayangan surga hanya sedikit nampak di Yerusalem. Selebihnya, yang ada hanyalah neraka pertikaian nan panjang. Dan berkarat.
Yerusalem adalah kota suci 3 agama: Islam, Kristen, dan Yahudi. Bagi umat Kristiani, Kota Yerusalem dianggap suci dan penting karena di sanalah
Yesus wafat dan dibangkitkan kembali hingga munculnya iman Kristen. Bagi umat Yahudi, adanya
Kerajaan Yehuda yang didirikan oleh Raja Daud dan
Kuil Sulaiman (Solomon Temple) yang dulunya merupakan kuil Yahudi terbesar dan termegah bagi umat Yahudi. Dan bagi umat Muslim, di Yerusalem lah berdirinya
Masjidil Aqsa yaitu Masjid yang menjadi tempat terjadinya peristiwa Isra Mi'raj Nabi Muhammad SAW.