Hargailah Cinta dan Kasih Sayang, karena Keduanya Selalu Menyertai Kehidupan Kita

Kamis, 29 Desember 2016

Penyesalanku

Terkadang aku menyesal, terkadang aku merasa akulah penyebabnya kamu berubah. Selama dua tahun semenjak kebersamaan kita, hatiku selalu ragu akan cintamu. Tapi, ada satu hari yang mungkin tidak akan pernah bisa ku lupakan. Dalam jarak ribuan kilometer, saat perhatianku mulai berpaling, ternyata kamu merasakannya.

Aku membaca pesanmu saat terbangun larut malam entah tepat jam berapa kamu mengirimkannya. Entah berapa lama kamu mengumpulkan keberanian untuk mengutarakan perasaan gelisah itu. Yang jelas, selama dua tahun ini kamu tidak pernah mengutarakan hal seserius itu padaku. Lantas, tiba-tiba saja aku menangis, hatiku sedih menyadari kesalahanku. Aku baru sadar selama ini kamu memang menyayangiku. Aku saja yang tidak mengerti bagaimana laki-laki mengekspresikan perasaannya kepada orang yang dia sayang.

Aku inilah yang dulu secara diam-diam bermimpi untuk meninggalkanmu, yang begitu ngotot berpisah darimu tidak peduli seberapa kuat kamu mempertahanku. Akulah yang kemudian hanya tertarik padamu ketika Agustus tiba. Itu saja. Setelah itu, aku pergi sesukaku. Maka tak heran jika kali ini aku merasa kamu sudah sangat berubah. Jauh dari kamu yang ku kenal dulu. Namun, akan ku terima jalanku. Jika karma memang pantas untukku, akan ku terima itu. Jika aku harus sakit lagi, akan kuterima sekali lagi. Biarlah.