Hargailah Cinta dan Kasih Sayang, karena Keduanya Selalu Menyertai Kehidupan Kita

Jumat, 10 Agustus 2018

Belajar dari Kisah Seorang Bapak Tua

Aku melihat seorang bapak tua bersandaran di tubuh pohon yang sedang meneduhkannya di suatu sore, berharap sebentar lagi dia kehilangan rasa lelah, letih, dan ketidakberdayaannya. Ini sore ke sekian ribu kalinya dia berada di sana. Ini hari ke sekian ribu kalinya dia berjuang untuk memenuhi kebutuhan keluarga kecilnya.

Belum pernah terlihat dia mengeluh, belum pernah terdengar dia mengutuk nasibnya. Dia, bukan seorang Ayah yang bisa memegang uang 1 juta, 2 juta, 3 juta bahkan lebih untuk dikibaskan di depan anak istrinya sambil tertawa. Dia hanya seorang Ayah yang bisa memulangkan uang seberapa pun kecil nilainya, tapi dia sekeluarga selalu bersujud mensyukuri semua kenikmatan dari Allah yang telah menghidupkan mereka berpuluh-puluh tahun lamanya.

Dia bukan seorang Ayah yang eksis seiring perkembangan zaman hingga bisa menikmati apa pun yang sedang trend dalam setiap masa, karena dia tahu itu bukanlah masanya. Masanya adalah masa seorang Ayah yang wajib memenuhi kebutuhan keluarganya. Dia seorang Ayah yang rela memberikan sepenuhnya hasil kerja kerasnya untuk keluarganya tanpa mengeluh. Bukan seorang Ayah yang menyesal uangnya habis padahal itu untuk mengobati anaknya sendiri.