Sebelum saya masuk ke pembahasan
mengenai topik yang akan dibicarakan, ada baiknya kita mengetahui apa yang
dimaksud dengan entrepreneurship. Kata “entrepreneurship” yang di Indonesiakan
menjadi “Kewirausahaan” berasal
dari kata Perancis “entreprende” yang berarti berusaha. (http://ekonomitambah.blogspot.com/2012/01/pengertian-entrepreneurship.html)
Jiwa entrepreneurship dapat
ditumbuhkembangkan dimulai dari kehidupan di kampus. Misalnya dengan menjadi
agen-agen dari majalah terkenal seperti Sophie Paris, Zeintin dan lain-lain.
Bisa juga dengan hasil kerja tangan kita sendiri yang dibuat semenarik mungkin
agar teman-teman kita bisa tertarik untuk memilikinya. Di situlah kita bisa
mulai membangun jiwa entrepreneurship dalam diri kita.
Ada kalanya orang berpikir bahwa menjadi
wirausaha muda di lingkungan kampus dapat menyebabkan hilangnya konsentrasi dan
tujuan seorang mahasiswa dalam perkuliahannya. Apalagi jika usaha yang
dijalankan bisa mendatangkan keuntungan yang sangat besar. Hal ini bisa
mengubah arah tujuan mahasiswa dari “kuliah untuk mendapatkan ilmu dan gelar”
menjadi “kuliah hanya untuk mendapatkan gelar”. Tidak dapat dipungkiri lagi,
karena hal itu sepertinya sudah biasa kita lihat.
Di dunia ini, semua orang tentu ingin
sukses dalam kehidupannya. Apalagi dalam usia yang muda. Menurut saya, jiwa
enterpreneurship bila dimiliki mulai dari kehidupan di kampus bukanlah sesuatu
yang salah. Asal kita bisa menyesuaikan waktunya saja. Bukan salah jika kita
memanfaatkan waktu-waktu luang untuk melakukan sesuatu yang mendatangkan hasil
yang menguntungkan.
Kita jangan lihat ke arah negatif daripada
jiwa entrepreneurship, yang mestinya kita lihat adalah bagaimana dengan jiwa
enterpreneurship kita memperoleh banyak manfaat darinya. Dengan jiwa entrepreneurship
seorang mahasiswa, biaya-biaya yang diperlukan selama kuliah dapat terbantukan.
Hal ini juga dapat meringankan beban orang tua dalam menyanggupi kehidupan
perkuliahan kita. Apalagi jika mahasiswa tersebut hanya berstatuskan seorang
anak kos. Pasti butuh biaya yang besar tiap bulannya dari orang tuanya
kepadanya.
Siapa yang tidak senang menjadi seorang
jutawan muda ? Semua orang pasti menginginkannya. Apalagi di zaman seperti
sekarang, tidak ada lagi manusia yang ingin hidup susah. Segalanya menjadi semakin
menarik, tetapi untuk memperolehnya butuh usaha yang besar. Misalnya saja
kebutuhan akan pakaian dan sepatu yang dibutuhkan mahasiswa. Kita tidak dapat
menyalahkan bahwa pada dasarnya manusia adalah makhluk yang konsumtif, artinya
bahwa dia tidak pernah puas dengan apa yang dimilikinya. Bila sepatu anda sudah
termakan zaman, muncul sepatu-sepatu dengan model terbaru. Tentu anda sudah
enggan untuk memakainya dan menginginkan untuk memiliki sepatu yang baru.
Kita sudah menyaksikan bahwa orang-orang
yang sukses banyak yang datang dari kalangan pengusaha. Apa salahnya menjadikan
kehidupan kampus sebagai tempat menumbuhkembangkan jiwa entrepreneurship.
Menurut saya hal itu adalah pilihan yang baik.
Oleh: Tri
Dewi Julianti
Tidak ada komentar:
Posting Komentar