Hargailah Cinta dan Kasih Sayang, karena Keduanya Selalu Menyertai Kehidupan Kita

Senin, 16 September 2013

Menumbuhkembangkan Jiwa Entrepreneurship Mulai Dari Kehidupan Di Kampus

             Sebelum saya masuk ke pembahasan mengenai topik yang akan dibicarakan, ada baiknya kita mengetahui apa yang dimaksud dengan entrepreneurship. Kata “entrepreneurship” yang di Indonesiakan menjadi “Kewirausahaan”              berasal dari kata Perancis “entreprende” yang berarti berusaha. (http://ekonomitambah.blogspot.com/2012/01/pengertian-entrepreneurship.html)

        Jiwa entrepreneurship dapat ditumbuhkembangkan dimulai dari kehidupan di kampus. Misalnya dengan menjadi agen-agen dari majalah terkenal seperti Sophie Paris, Zeintin dan lain-lain. Bisa juga dengan hasil kerja tangan kita sendiri yang dibuat semenarik mungkin agar teman-teman kita bisa tertarik untuk memilikinya. Di situlah kita bisa mulai membangun jiwa entrepreneurship dalam diri kita.

        Ada kalanya orang berpikir bahwa menjadi wirausaha muda di lingkungan kampus dapat menyebabkan hilangnya konsentrasi dan tujuan seorang mahasiswa dalam perkuliahannya. Apalagi jika usaha yang dijalankan bisa mendatangkan keuntungan yang sangat besar. Hal ini bisa mengubah arah tujuan mahasiswa dari “kuliah untuk mendapatkan ilmu dan gelar” menjadi “kuliah hanya untuk mendapatkan gelar”. Tidak dapat dipungkiri lagi, karena hal itu sepertinya sudah biasa kita lihat.

        Di dunia ini, semua orang tentu ingin sukses dalam kehidupannya. Apalagi dalam usia yang muda. Menurut saya, jiwa enterpreneurship bila dimiliki mulai dari kehidupan di kampus bukanlah sesuatu yang salah. Asal kita bisa menyesuaikan waktunya saja. Bukan salah jika kita memanfaatkan waktu-waktu luang untuk melakukan sesuatu yang mendatangkan hasil yang menguntungkan.

        Kita jangan lihat ke arah negatif daripada jiwa entrepreneurship, yang mestinya kita lihat adalah bagaimana dengan jiwa enterpreneurship kita memperoleh banyak manfaat darinya. Dengan jiwa entrepreneurship seorang mahasiswa, biaya-biaya yang diperlukan selama kuliah dapat terbantukan. Hal ini juga dapat meringankan beban orang tua dalam menyanggupi kehidupan perkuliahan kita. Apalagi jika mahasiswa tersebut hanya berstatuskan seorang anak kos. Pasti butuh biaya yang besar tiap bulannya dari orang tuanya kepadanya.

        Siapa yang tidak senang menjadi seorang jutawan muda ? Semua orang pasti menginginkannya. Apalagi di zaman seperti sekarang, tidak ada lagi manusia yang ingin hidup susah. Segalanya menjadi semakin menarik, tetapi untuk memperolehnya butuh usaha yang besar. Misalnya saja kebutuhan akan pakaian dan sepatu yang dibutuhkan mahasiswa. Kita tidak dapat menyalahkan bahwa pada dasarnya manusia adalah makhluk yang konsumtif, artinya bahwa dia tidak pernah puas dengan apa yang dimilikinya. Bila sepatu anda sudah termakan zaman, muncul sepatu-sepatu dengan model terbaru. Tentu anda sudah enggan untuk memakainya dan menginginkan untuk memiliki sepatu yang baru.

        Kita sudah menyaksikan bahwa orang-orang yang sukses banyak yang datang dari kalangan pengusaha. Apa salahnya menjadikan kehidupan kampus sebagai tempat menumbuhkembangkan jiwa entrepreneurship. Menurut saya hal itu adalah pilihan yang baik.

Oleh: Tri Dewi Julianti

Tidak ada komentar:

Posting Komentar